SAWIT ku


jangan pernah mengira kebun sawit akan memuaskan bila tidak dirawat dengan baik,lakukan pemupukan dan perawatan dengan baik,insya allah akan mengantar anda menjadi petani sukses
Syarat Pertumbuhan kelapa sawit
Iklim
1. Secara alami kelapa sawit hanya dapat tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini dapat tumbuh ditempat berawa (swamps) di sepanjang bantaran sungai dan di tempat yang basah.
2. Didalam hutan hujan tropis, tanaman ini tidak dapat tumbuh karena terlalu lembab dan tidak mendapat sinar matahari karena ternaungi kanopi tumbuhan yang lebih tinggi.
3. Sinar matahari harus langsung mengenai daun kelapa sawit. Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam perhari.
4. Angin tidak mempengaruhi pertumbuhan karena bentuk daun yang sedemikian rupa sehingga tidak mudah dirusak angin.
5. Benih kelapa sawit mengalami dormansi (keadaan sementara tanaman) yang cukup panjang.
6. Diperlukan aerasi yang baik dan temperatur yang tinggi untuk memutuskan masa dormansi agar bibit dapat berkecambah.
7. Pada proses perkecambahan diperlukan kelembaban 60-80% dengan temperatur 35ºC.
8. Curah hujan tahunan antara 1.500-4.000 mm, optimal 2.000-3.000 mm/tahun.
Keadaan Iklim
(Klas 1)Baik(Klas 2)Sedang(Klas 3)Kurang Baik(Klas 4)Tidak Baik Curah Hujan (mm)
200-2500 1800-20001600-1800<>Defisit air/tahun (mm)
0-150
150-250
250-400
> 400
Hari panjang tidak hujan
10
Temperatur (ºC)
22-33
22-33
22-33
22-33
Penyiraman (jam)
6
6
Kelembaban (%)
80
80
Media Tanam
1. Tanah yang baik untuk budidaya kelapa sawit harus mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur.
2. Tanah harus berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam, tidak berbatu.
3. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial yang meliputi tanah gambut, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.
4. Tanah memiliki derajat keasaman (pH) antara 4-6.
5. Ketinggian tempat yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit antara 1-400 m dpl.
6. Topografi datar dan berombak sampai bergelombang.
7. Kelerengan ideal berkisar antara 0 sampai 25%.
Keadaan Tanah
(Klas 1)Baik(Klas 2)Sedang(Klas 3)Kurang Baik(Klas 4)Tidak BaikTinggi tempat
0-400 m dpl
0-400 m dpl
0-400 m dpl
0-400 m dpl
Topografi
Datar Berombak Bergelombang Berbukit Curam Lereng (%)
0-15
16-25
25-36
> 36
Solum (cm)
80
80
60-80
> 60
Kedalaman air (cm)
> 80
60-80
50-60
40-50
Tekstur
Lempung2 liat
Liat berpasir
Pasir Lempung Liat
Pasir
Bahan organik (cm)
5-10
5-10
5-10
> 5
Keadaan batuan
Dalam
Dalam
Dalam
Menghambat akar
Erosi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sedikit
Drainase
Baik
Agak baik
Agak baik
Agak baik
Banjir
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sedikit
Pengaruh pasang surut
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sedikit
Su
------------------------------------------------------------------------------------------------
EKSPOR CPON
ilai ekspor sawit 2010 naik 64%
JAKARTA. Volume ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) tahun 2010 naik tipis dibandingkan ekspor tahun 2009. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menunjukkan, volume ekspor CPO di 2010 mencapai 15.656.349 ton, naik 0,8% atau 127.498 ton dibanding ekspor 2009 yang sebesar 15.528.851 ton.

Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan mengatakan, meskipun kenaikan volume ekspor memang rendah tetapi nilai ekspor CPO melonjak tajam. Nilai ekspor CPO dan turunannya tahun lalu melesat 64% dibanding nilai ekspor di 2009. "Nilai ekspor CPO dan produk turunannya naik menjadi US$ 16,4 miliar dari realisasi tahun 2009 yang sebesar US$ 10 miliar," kata Fadhil Hasan, Senin malam (25/1).

Nilai ekspor CPO melonjak tajam berkat lonjakan harga CPO dan produk turunannya yang terjadi sejak kuartal I-2010 dan masih terus berlanjut hingga saat ini. Kemarin (25/11), harga CPO di Bursa Komoditi Malaysia sudah mencapai US$ 1. 216 per ton.

Harga CPO terus menanjak akibat besarnya pemintaan CPO dunia di satu sisi dan berkurangnya pasokan CPO di sisi lain. Harga CPO semakin membubung lantaran produksi minyak kedelai, yang merupakan barang substitusi CPO, juga menurun. "Permintaan minyak sawit global akan naik akibat penurunan produksi minyak kedelai," kata Fadhil.

Beberapa analis CPO dunia memperkirakan kebutuhan minyak sawit dunia akan bertambah 2 juta-3 juta ton tahun ini. Sayangnya, kenaikan permintaan itu tidak disertai dengan suplai CPO yang memedai. Alhasil, harga CPO masih akan bertengger di harga US$ 1.000-1.200 per ton. "Setidaknya harga CPO akan bertahan sampai semester I nanti," jelas Fadhil.

Kenaikan permintaan membuat pemerintah optimistis kinerja ekspor CPO tahun ini akan tumbuh. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menargetkan, ekspor CPO tahun ini tumbuh 16% dibanding tahun lalu. Optimisme ini mencuat lantaran ada komitmen investasi dari pelaku usaha. "Ada rencana investasi US$ 1,2 miliar tahun 2011," kata Mari beberapa waktu lalu.

Kemendag menargetkan bisa mendapatkan pasar ekspor CPO di luar China, India dan Uni Eropa. Target pasar baru tersebut adalah Timur Tengah dan Eropa Timur.

Dominan sawit mentah

Pemerintah memang menargetkan ekspor produk turunan kelapa sawit juga naik. Namun, realisasinya, ekspor produk turunan kelapa sawit kalah dibanding ekspor produk sawit mentah alias CPO. Volume ekspor CPO tahun lalu mencapai 8.779.940 ton.

(56,2%) sementara ekspor produk turunan kelapa sawit 6.876.405 ton (43,8%).

Melihat kondisi itu, Gapki menilai permintaan pasar masih fokus kepada minyak sawit mentah ketimbang produk turunannya. "Hal ini terlihat dari permintaan India dan Uni Eropa yang menjadi pasar terbesar minyak kelapa sawit mentah dunia," kata Fadhil.

India banyak membutuhkan CPO untuk memenuhi kebutuhan pangan berupa minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 1,1 miliar orang penduduk.

cara memupuk sawir
1.2. Cara Memupuk
Beberapa cara pemupukan sebagai berikut :
1.Surface application (Top dressing; Broadcast atau disebar diatas tanah langsung).
2.Furrow application (Didalam rorak-rorak/dipinggir guludan).
3.Sub Soil placement (Pocket/dibenam).
4.Soil injection(Dimasukkan kedalam tanah, biasanya dalam bentuk cairan).
5.Stem injection (Langsung dimasukkan kedalam batang/kambium sedikit demi sedikit)
6.Nutritional spray(Foliar spray/melalui daun)
Jadi memupuk ini merupakan seni tersendiri bagaimana memadukan sifat-sifatnya yang
berbeda, dosisnya yang berbeda-beda juga, waktu dan caranya.
1.3. Menabur Pupuk
1.Pupuk harus disebarkan kedaerah dimana akar-akar rambut paling banyak, kurang
lebih disekitar bawah mahkota daun terluar.
2.Pupuk yang akan disebarkan harus benar-benar gembur/remah, tidak boleh ada
gumpalan-gumpalan terutama pupukN (S.A.; Urea, dsb).
3.Pupuk harus ditabur tipis pada seluruh permukaan tanah yang telah disediakan.
4.Pada bokoran yang keras, agar tanahnya dikecrok/digemburkan dahulu +2,5 cm,
selebar tempat memupuk, sesuai dengan umur tanaman.
5.Menjaga dosis pemupukan dengan alat takaran, sehingga penyimpangannya tidak
terlalu banyak.
1.4. Organisasi
Untuk terlaksananya hal-hal tersebut diatas perlu disadari bahwa diperlukan suatu
organisasi yang baik yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perlu dibahas terlebih dahulu antar anggota kelompok tani untuk petaniswadaya atau antara Adm dan para Asisten Kebun untuk petani kemitraanmengenai jadual dan pupuk yang diperlukan untuk masing-masing afdeling.
Diperlukan suatu perhitungan yang cermat, kapan pupuk harus diambildari gudang atau dibeli, kapan pupuk harus tersedia di lapangan, bagaimana agarpengeceran pupuk tersebut dosisnya sesuai, bagaimana pengamanan pupukapabila tiba-tiba hujan turun , pengamanan pupuk terhadap pencurian terutamajika pupuk yang diecer pada hari itu tidak habis karena gangguan alam ataugangguan teknis.
Perlu diantisipasi jika terjadi kekurangan stok atau pengadaan terlambat,dst. Walaupun pengadaan pupuk ini telah rutin, namun seringkali terjadiketidakberesan, maksudnya antara waktunya pupuk diperlukan dan waktukedatangan pupuk tidak sinkron.
Ketersediaan pupuk perlu diantisipasi minimal sebesar jumlah kebutuhan
1 semester atau setahun kedepan.
2. Penyediaan/Pengangkutan Pupuk
Pupuk yang telah tersedia digudang pada pagi hari diangkut ke lapanganharus hari itu juga selesai ditaburkan. Pupuk diatas harus ditempatkan padatempat-tempat yang mudah dicapai. Jangan menempatkan pupuk pada 1-2 tempatsaja bila areal cukup luas. Dukungan regu angkutan sangat menentukan lancartidaknya pemupukan di lapangan.
3. Pelaksanaan
Pada setiap blok, ketua regu/asisten kebun harus mencoba sendirimenaburkan jatah pupuk per pohon, setelah itu baru anggota kelompok ataukaryawan melaksanakan, dengan menggunakan takaran yang dibuat, jangandikira-kira.
Produktivitas tenaga kerja sangat ditentukan pada hari pertama dan kedua,hal ini penting sekali karena dosis pemupukan per blok berbeda satu sama lain.Faktor non teknis yang menjadi hambatan adalah masalah keamanan pupuk,kesadaran pelaksana dan kontrol.
1.5. Kontrol
Tindakan ini perlu sekali dilakukan, walaupun para pekerja/anggotakelompok tani kelihatannya sudah melakukannya dengan baik dibawah pimpinanmandor. Penyuluhan sebelum memupuk perlu dilakukan.
Kontrol aplikasi yang efektif mulai dari daerah yang tersulit, kemudianditengah-tengah blok. Biasanya ditempat kontrol yang kurang baik, aplikasi pupuktidak merata, bagian pinggir mendapat dosis pupuk yang lebih banyak dibandingkan
yang tengah. Lokasi yang sulit seperti perbukitan atau lokasi yang jalan masuknyatidak dapat dilalui kendaraan mendapatkan dosis yang lebih rendah dibandingdengan yang mudah.